SLOT GACOR - Kabar kepindahan Emiliano Martinez ke Manchester United sempat berembus sangat kencang. Namun, transfer kiper andalan Aston Villa itu pada akhirnya urung terjadi.
Di tengah situasi tersebut, sebuah pengakuan menarik datang dari sosok terdekatnya. Sang pemain ternyata begitu bersemangat menyambut prospek bermain di Old Trafford.
Kegagalan transfer ini pun meninggalkan jejak pertanyaan besar bagi para pendukung Setan Merah. Di sisi lain, manajemen klub justru mendatangkan nama yang sama sekali berbeda.
Kisah ini lantas membuka tabir mengenai strategi transfer United di bawah arahan Ruben Amorim. Apa yang sebenarnya terjadi di balik layar dan bagaimana dampaknya bagi kekuatan tim?
Impian yang Kandas di Old Trafford
Spekulasi kepindahan Martinez menuju Manchester United mencapai puncaknya beberapa waktu lalu. Namanya bahkan tidak masuk dalam skuad Aston Villa saat takluk 0-3 dari Crystal Palace pada 31 Agustus.
Kini, kiper berusia 33 tahun itu telah kembali bergabung dengan tim nasional Argentina. Pelatih kepala timnas, Lionel Scaloni, akhirnya buka suara mengenai kondisi psikologis pemainnya.
Scaloni mengonfirmasi bahwa anak asuhnya itu memang sangat antusias dengan ide kepindahan ke United.
"Emi baik-baik saja. Pada akhirnya, transfernya tidak terjadi, tetapi kemarin (Selasa) adalah hari ulang tahunnya dan saya melihatnya bahagia," ujar Lionel Scaloni.
Meski demikian, Scaloni melihat Martinez sebagai pribadi yang positif dan profesional.
"Tentu saja, dia pasti sangat antusias dengan ide bermain untuk Manchester United, seperti yang orang-orang katakan, tetapi dia adalah anak yang positif," lanjutnya.
Menurut sang pelatih, fokus Martinez kini tidak lagi terganggu oleh saga transfer tersebut.
"Dia sudah fokus pada kami, dan ketika dia kembali ke klubnya, dia akan fokus pada mereka. Saya melihatnya dalam kondisi yang baik," tegas Scaloni.
Efek Domino Jadon Sancho?
Di balik batalnya kesepakatan besar ini, muncul sebuah laporan menarik. Kegagalan transfer Martinez disebut sangat dipengaruhi oleh keputusan pemain lain.
Sosok yang dimaksud adalah Jadon Sancho, pemain Manchester United. Negosiasi antara kedua klub menemui jalan buntu karena situasi Sancho.
Sancho dikabarkan menolak untuk menyetujui kepindahan permanen ke Villa Park. Penolakan ini menjadi penghalang utama dalam paket kesepakatan transfer.
Alhasil, efek domino dari keputusan Sancho membuat rencana kepindahan Martinez ke Old Trafford ikut berantakan.
Senne Lammens, Solusi atau Pertaruhan Baru?
Setelah gagal mendapatkan Martinez, Manchester United bergerak cepat mengamankan kiper lain. Pilihan Ruben Amorim jatuh pada sosok penjaga gawang muda, Senne Lammens.
Kedatangan Lammens diharapkan dapat menggantikan posisi Andre Onana dan Altay Bayindir. Kedua kiper tersebut dinilai kesulitan mengatasi tekanan besar sebagai nomor satu di United.
Secara khusus, Onana menuai kritik tajam akibat serangkaian penampilan inkonsistennya. Kesalahan terbarunya terjadi saat melawan Grimsby Town di Piala EFL pada 27 Agustus.
Namun, penunjukan Lammens bukannya tanpa risiko. Usianya yang baru 23 tahun dan minimnya pengalaman memunculkan kekhawatiran tersendiri.
Publik meragukan apakah ia siap menghadapi sorotan tajam di Old Trafford. Transisi dari liga Belgia ke Premier League bisa menjadi tantangan yang sangat berat.
Terlebih lagi, kiper asal Belgia itu baru bermain satu musim penuh di kompetisi kasta tertinggi. Hal ini membuatnya dianggap sebagai sebuah pertaruhan besar oleh Amorim.
Pantau terus Agen888 untuk mendapatkan pembaruan berikutnya, Bolaneters!
SUPPORT IOS & ANDROID
24 JAM CUSTOMER SERVICE ONLINE
Nagita Soraya Tanex
Whatsapp : +6282297409963
Agen SBOBET | Agen IBCBET | Agen 338A Casino | Agen ISIN4D